KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR – DUBAI DAY 1


Pada kunjungan pertama KLA Dubai, destinasi yang kami tuju adalah pengamatan atau tour menuju Old Dubai atau Traditional Dubai City, tepatnya Bastakiyak dan Dubai Creek. Perjalanan dimulai dari pukul 09.30 waktu Dubai dan memakan waktu sekitar 45 menit menuju lokasi Bastakiyak dari Hotel yang kami tempati yaitu Hotel Ibis Al-Barsha. Kami sampai di Bastakiyak sekitar pukul 10.30 dan pada saat itu adalah saat matahari sedang terik-teriknya.
Al Bastakiya merupakan pemukiman yang ditempati oleh pedagang Bastak dari Persia yang dibangun pada awal abad ke-19. Sebuah bangunan tua berdiri di Al Bastakiya, Dubai, Uni Emirat Arab. Al Bastakiya adalah salah satu daerah pemukiman tertua di Dubai yang dibangun pada 1890-an. Kota tua Al Bastakiya dahulu merupakan tempat tinggal para kaum ekspatriat. Namun penemuan sumber minyak di daerah ini membuat kaum ekspatriat ini bermigrasi ke Al Bastakiya dan Al Souk Al Kabir. Pada sekitar tahun 1970-an, setengah dari Al Bastakiya dihancurkan untuk membuat jalan bagi pembangunan kompleks perkantoran baru penguasa Emirat. Asal nama distrik ini berasal dari daerah Bastak, di Iran, di mana para penghuninya berpindah-pindah. Kompleks pemukiman ini kini difungsikan sebagai museum, pusat kebudayaan, toko souvenir, dan restoran. Wisatawan dapat berjalan melewati lorong sempit di antara rumah-rumah dengan menara angin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan (AC). Keunikan arsitekturnya yaitu bangunan yang berbentuk kubistis dan keunikan  yang mencerminkan arabian. Warna bangunan yang berwarna coklat juga mencerminkan Dubai yang terkenal dengan pasir dan gersang. Menjadikan bangunan kontras dengan lingkup Dubai yang berpasir dan panas.
Setelah berkeliling di Bastakiyak selama kurang lebih 1,5 jam kami berangkat menuju kunjungan arsitektur selanjutnya, yaitu Dubai Creek. Perjalanan dari Bastakiyak menuju Dubai Creek tidak memakan waktu yang cukup lama. Karena jarak keduanya ternyata cukup dekat, hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit saja. Dubai Creek adalah sebuah sungai kecil air garam yang difungsikan sebagai lokasi perdagangan. Perairan terbut membagi koa menjadi 2 bagian yaitu Deira dan Bur Dubai, yang kedua tempat tersebut adalah sebuah area perdagangan berupa pasar tradisional.
Kami sampai di Deira Dubai Creek sekitar pukul 13.00 di tepi perairan dan diberikan waktu selama 30 menit untuk berbelanja dan berfoto-foto di area sekitar. Setelah itu, kami pergi menaiki perahu menuju daerah sebrang yaitu Bur Bubai untuk menuju ke pasar tradisional yang ada di Dubai. Sesampainya di pasar, kami bebas berkeliling untuk berbelanja lalu berkumpul lagi sekitar pukul 14.30 untuk pergi menuju lokasi tempat makan siang dan kembali ke Hotel.
Untuk hari pertama KLA, kunjungan dilakukan cukup sebentar saja karena beberapa mahasiswa dan dosen ada yang berangkat menuju Safari Dubai untuk menikmati perjalanan safari gurun di Dubai. Sehingga untuk mahasiswa lainnya yang tidak ikut program tersebut, dibebaskan untuk berjalan-jalan menuju tempat yang diinginkannya. Dalam hal itu, saya berserta rekan-rekan saya mencoba untuk berjalan-jalan menuju Burj Al-Arab yang tempat nya terlihat cukup dekat dari hotel tempat kami menginap. Setelah itu kami mampir menuju Mall of the Emirats yang menjadi pusat perbelanjaan terbesar setelah Dubai Mall. Hal menakjubkan yang ada di dalam Mall of the Emirates adalah terdapatnya arena ski indoor pertama di Timur Tengah, Ski Dubai. Area ski yang benar-benar terlihat seperti berada di pegunungan yang nyata. 


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer