Galeri Arsitektur yang Terbungkus dalam Bangunan Kafe

KRITIK DESKRIPTIF


          Karya-karya arsitektur merupakan sebuah saksi dan bukti sejarah perkembangan bangunan dari masa ke masa yang memiliki nilai seni dan kreatifitas yang tinggi. Keunikan dan nilai seni yang terkandung pada karya-karya arsitektur tersebut memunculkan pemahaman bahwa karya arsitektur juga dapat dikategorikan sebagai suatu karya seni karena mengandung unsur metafora, perumpamaan, keindahan serta elemen-elemen artistik lainnya. Adanya suatu wadah atau lembaga yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melestarikan, menjaga, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan karya arsitektur yang ada, serta dapat memahami bagaimana karya arsitektur itu terbentuk adalah suatu hal yang perlu dilakukan. Bentuk wadah tersebut tidak lain adalah Galeri Arsitektur. Tidak hanya bersifat edukatif, sebuah galeri merupakan sarana yang bersifat rekreatif dan menyenangkan, agar dapat menarik minat masyarakat untuk datang mengunjunginya.
              Namun pada umumnya, galeri arsitektur hanya dikunjungi oleh masyarakat, pelajar, maupun profesional yang mengerti/ mempelajari/ bekerja di bidang arsitektur ataupun bidang seni. Keberadaan galeri arsitektur ini kurang diketahui oleh masyarakat umum, padahal sasaran utama ini adalah masyarakat umum sehingga perkembangan arsitektur dapat terlestarikan. Salah satu upaya dalam menarik minat masyarakat supaya datang mengunjungi galeri arsitektur adalah dengan memadukan sebuah galeri arsitektur dengan fungsi ruang lain yang secara umum diterima oleh masyarakat, seperti balai pertemuan atau yang memiliki kesan lebih santai seperti kafetaria yang keberadaan nya selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat umum.
              Kafe atau yang biasa disebut dengan Coffee Shop adalah adalah sebuah tempat yang digunakan untuk minum-minum dan makan makanan ringan yang disajikan kepada pelanggan dengan kesan yang santai di sebuah ruang. Coffee Shop tidak hanya menyajikan minuman atau makanan enak di lidah, namun juga menawarkan desain tempat yang mampu menarik minat pengunjung untuk datang. Salah satu contoh Coffee Shop yang menawarkan desain interior menarik adalah Kopi Manyar.
          Kopi Manyar beralamat di Jl. Bintaro Tengah Blok 02 No. 14, Rengas, Ciputat, Tangerang Selatan. Kopi Manyar memiliki konsep desain sebuah coffee shop yang digabung dengan sebuah galeri arsitektur. Bangunan ini dirancang oleh salah satu arsitek ternama indonesia yaitu Isandra Matin Ahmad atau yang biasa disebut Andra Matin, sehingga di dalamnya pun sekaligus terdapat kantor pribadi miliknya dan menampilkan portofolio karya arsitektur. Selain portofolio karya pribadinya, kedai ini pun mengadakan pameran arsitektur dengan instansi tertentu di ruang galeri arsitekturnya. Andra Matin dikenal dengan karya yang clean, kreasi modern yang mencoba menggunakan ruang sebagai cerminan dari peka terhadap lingkungan sekitar. Karya bangunan yang sederhana, merupakan interaksi antara batas internal dan external dengan ketegangan dan kedinamisan tertentu. Karya-karya nya pada umumnya menerapkan gaya minimalis dan industrial dimana mengekspos bahan-bahan bangunannya tersebut.

             Kopi Manyar memiliki desain dan ambiance yang minimalis, kesan lega terpancar dari dominasi dinding berwarna putih. Permainan ruang, level dan pemilihan furniture. Dengan menerapkan konsep Modern Minimalis, yaitu menciptakan kesederhanaan (simplicity) dengan menggunakan elemen putih, pencahayaan yang terkesan dingin, ruang yang besar dengan objek dan furnitur yang minimum. Ciri utama dari arsitektur modern minimalis antara lain, bentuk denah yang kotak, bentuk bangunan kubus, deret jendela yang terbentang dengan horizon kotak-kotak, semua sudut façade 90 derajat, dan menggunakan material fabrikasi seperti baja, kaca, dan beton.

            Dari segi penampilan luar, bangunan ini hanya terlihat seperti rumah pada umumnya. Karena memang yang menjadi daya tarik dan nilai jual dari kedai ini merupakan desain interiornya. Interior bangunan ini terbagi kedalam dua area, yaitu area kafe yang berada di bagian depan dan area galeri arsitektur yang berada di bagian belakang. Ruang pertama yang akan ditemui adalah lobby yang tampak seperti ruang tamu pada sebuah rumah dengan bukaan kaca menghadap ke luar dan dinding putih polos dengan beberapa tulisan teori arsitektur di permukaan dindingnya. Ruang ini sangat cocok digunakan sebagai quality time bersama keluarga maupun teman karena memberikan kesan kekeluargaan yang kental pada ruangan ini. Lobby ini berhubungan langsung dengan coffee bar dan seating area dengan desain yang serba putih dengan furniture kayu yang fungsinya dapat digunakan oleh umum. Bersebelahan dengan ruang makan terdapat semi meeting room, ruang semi privat yang memang ditujukan untuk para pelanggan yang ingin mengadakan diskusi mengenai tugas-tugas maupun pembahasan bermanfaat lainnya.

          Pada ruang tengah Kopi Manyar, terdapat sebuah ruang terbuka yang menghubungkan area kafe dengan area galeri arsitektur. Ruang terbuka tersebut memberikan rasa nyaman tersendiri dengan pencahayaan dan penghawaan alami, serta terdapat terdapat sebuah pohon yang cukup besar hingga bisa memberikan keteduhan bagi area sekitarnya. Pada area ini, terlihat permainan level ketinggian lantai antara area kafe dan galeri yang memberikan estetika tersendiri dengan desain sederhana dan kealamiannya.

             Ruang galeri arsitektur memiliki ruang yang luas, terang, dan serta putih dengan salah satu sisi dinding yang digunakan sebagai layar pengenalan pameran yang membuatnya menjadi focal point di area tersebut. Karya-karya yang dipamerkan pun tersusun dengan baik di dalam ruang yang serba putih tersebut sehingga keberadaan karya-karya tersebut menjadi sangat terlihat. Dekorasi dinding pun sangat arsitektural, yaitu berupa layar layar foto arsitektur dan beberapa maket karya yang ditempel di dinding sehingga dinding yang putih polos tersebut tidak terlihat monoton dan membosankan. Begitulah komposisi ruang yang terdapat dalam kedai Kopi Manyar ini.
           Dengan ini, kita mengetahui bahwa ntuk membuat galeri arsitektur tidak perlu dirancang secara formal seperti galeri pada museum. Dengan merancang galeri arsitektur secara informal dan dipadukan dengan fungsi kegiatan lain yang lebih menarik minat masyarakat umum, peran karya arsitektur ini dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat sehingga arsitektur dapat dipahami oleh semua kalangan. Kesan santai, kekeluargaan, dan semi intensif tiap ruang yang berbeda dapat memberikan kenyamanan lebih untuk berbagai kegiatan yang berlangsung dalam bangunan tersebut. Bukaan lebar dan pencahayaan alami yang terdapat dalam pusat bangunan menciptakan kenyamanan thermal bagi segala sudut ruang yang ada dan menciptakan kelembaban udara yang baik bagi kesehatan. Dengan faktor-faktor pendukung tersebut, Kopi Manyar tidak pernah sepi pengunjung. Pengunjung yang datang pun sangat bervariasi, ada yang datang hanya sekedar untuk berfoto. Sehingga, pemahaman mengenai karya-karya arsitektur pun terus meningkat seiring dengan minat masyarakat serta variasi yang ditawarkan suatu bangunan untuk melayani masyarakat. 

 GAGASAN POKOK :
   • Paragraf 1 : Pemahaman Galeri Arsitektur
   • Paragraf 2 : Keberadaan Galeri Arsitektur
   • Paragraf 3 : Pengertian Kafe atau Coffe Shop
   • Paragraf 4 : Profil Kopi Manyar dan Arsiteknya
   • Paragraf 5 : Konsep Kopi Manyar
   • Paragraf 6 : Interior Kopi Manyar
   • Paragraf 7 : Ruang Terbuka sebagai Penghubung Antar Ruang
   • Paragraf 8 : Ruang Galeri Arsitektur
   • Paragraf 9 : Kesimpulan

ISTILAH ARSITEKTUR :
  • Galeri Arsitektur : wadah atau lembaga yang dapat digunakan sebagai tempat untuk melestarikan, menjaga, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan karya arsitektur yang ada, serta dapat memahami bagaimana karya arsitektur itu terbentuk.
  • Modern Minimalis :  Sebuah konsep arsitektur yang menciptakan kesederhanaan (simplicity) dengan menggunakan elemen putih, pencahayaan yang terkesan dingin, ruang yang besar dengan objek dan furnitur yang minimum, dengan ciri utama antara lain, bentuk denah yang kotak, bentuk bangunan kubus, deret jendela yang terbentang dengan horizon kotak-kotak, semua sudut façade 90 derajat, dan menggunakan material fabrikasi seperti baja, kaca, dan beton.
  • Interior : Bagian dalam dari suatu bangunan atau gedung
  • Ruang Terbuka : Ruang yang terbentuk antara satu dan lainnya yang terhubung secara langsung tanpa batasan fisik sehingga batasan antar ruang tidak terlalu jelas. Mempermudah pergerakan, baik pergerakan manusia maupun pergerakan udara, sehingga meningkatkan kualitas pencahayaan dan penghawaan alami.

Sumber :
Hadiwibowo, Rachadian. 2010. Galeri Arsitektur Jakarta. Universitas Diponegoro; Semarang
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer